Selamat Datang di bunyukita.com

Sungai Yalu, Perbatasan Korea (Korea Utara) dan Tiongkok


Sungai Yalu atau Yalu Jiang (dalam Bahasa China) dan Amnok-kang (dalam Bahasa Korea) adalah sungai Asia timur laut yang membentuk batas barat laut antara Korea Utara dan wilayah Timur Laut, Provinsi Jilin dan Liaoning di Tiongkok. 

 

Panjang sungai ini diperkirakan sekitar 500 mil (800 km), dan mengaliri area seluas sekitar 12.260 mil persegi (31.750 km persegi). Sungai Yalu Mengalir dari sumber pegunungan di Pegunungan Changbai ke barat daya yaitu ke Teluk Korea.

 

Selain berfungsi sebagai batas politik, Sungai Yalu merupakan garis pemisah antara budaya Cina dan Korea. Sungai ini lebih dikenal di luar negeri dengan nama Cina, Yalu, daripada dengan nama Koreanya yaitu Amnok.


Baca Juga: 32 Foto rahasia di Perbatasan Korea Utara yang Berhasil dikumpulkan


Sungai Yalu tidak menjadi batas politik sampai perbatasan Korea-Cina didirikan menjelang akhir dinasti Goryeo Korea pada abad ke-14. 

 

Pertempuran Sungai Yalu, (Jepang: 鴨緑江会戦, Ōryokkō Kaisen) 30 April sampai 1 Mei 1904, adalah pertempuran darat pertama selama Perang Rusia-Jepang. Pertempuran pecah di tidak jauh Wiju (kini desa Uiju, Korea Utara di Sungai Yalu, di perbatasan selang Korea dengan Manchuria China.

 

sungai-yalu-perbatasan-korea-korea-utara-dan-tiongkoksungai-yalu-perbatasan-korea-korea-utara-dan-tiongkok
Kavaleri Jepang Menyebrangi Sungai Yalu (1904)

Yalu naik di Danau Tian (dikenal dalam bahasa Korea sebagai Danau Ch'ŏn), badan air dengan kedalaman tak tentu di atas Gunung Baitou (Gunung Paektu), di perbatasan Cina-Korea Utara, pada ketinggian sekitar 9.000 kaki ( 2.700 meter) di atas permukaan laut.

Berliku ke selatan sejauh Hyesan, Korea Utara, dan kemudian berkelok-kelok ke barat laut sejauh sekitar 80 mil (130 km), mencapai Linjiang, provinsi Jilin, di mana ia mengalir ke barat daya sejauh 200 mil (320 km) sebelum bermuara di Teluk Korea.

 

Bagian atas Yalu sampai Linjiang memiliki arus deras, banyak air terjun, dan bebatuan cekung. Bagian tengah, yang membentang hingga Ch'osan Korea Utara, mengandung endapan aluvium yang cukup besar yang membuat dasar sungai begitu dangkal di beberapa tempat sehingga bahkan rakit kayu pun tidak dapat melewati hilir selama musim kemarau.

 

Baca Juga: Old Joseon atau Gojoseon, Kerajaan Pertama yang Berdiri di Korea


Bagian bawah aliran sungai memiliki arus yang sangat lambat di mana endapan alluvium bahkan lebih besar dan membentuk delta yang luas yang berisi banyak pulau. Pendangkalan sungai telah meningkat pesat sejak pertengahan abad ke-20 sehingga, sementara kapal berbobot 1.000 ton dapat dengan mudah berlayar ke hulu ke pelabuhan Sinŭiju, Korea Utara. sedangkan, pada tahun 1910, kapal seberat 500 ton hampir tidak dapat melakukannya

 

Lebar sungai sekitar 460 kaki (140 meter) dan kedalaman 3 kaki (1 meter) di Hyesan dan lebar 640 hingga 800 kaki (200 hingga 250 meter) dan kedalaman 4,5 kaki (1,4 meter) di Chunggang. 

Lebarnya mencapai 1.280 kaki (390 meter) di Sindojang, lokasi reservoir besar stasiun pembangkit listrik tenaga air Bendungan Sup'ung (Shuifeng). Di muaranya sungai ini memiliki lebar 3 mil (5 km) dan kedalaman 8 kaki (2,5 meter).
 

Sungai ini sangat penting sebagai sumber pembangkit listrik tenaga air. Bendungan terbesar di sungai ini terletak di Sup'ung, Korea Utaara, 35 mil (56 km) ke hulu dari Sinŭiju. 


Ketinggian bendungan adalah 320 kaki (100 meter) dan panjangnya 2.880 kaki (880 meter); luas permukaan waduk adalah 133 mil persegi (345 km persegi).


Kapasitas pembangkit potensialnya berjumlah sekitar 7 juta kilowatt, dan memasok listrik untuk sebagian besar wilayah utara Korea Utara serta wilayah Jilin dan Liaoning yang berdekatan.


Baca Juga: Wage Rudolf Supratman dan Lagu Indonesia Raya



1 Comments

Silahkan berikan komentar anda...

  1. Koreanya Utara, apakah memungkinkan orang Korut kabur ke China melalui sungai ini?

    ReplyDelete

Post a Comment

Silahkan berikan komentar anda...

Previous Post Next Post